Minggu, 27 Desember 2009

Melanjutkan Kuliah

Setelah lulus dari SMA,saya melanjutkan kuliah di Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat (UNLAM).Sejak kecil saya bercita-cita untuk menjadi dokter.Ini pun di dukung orang tua saya yang berkeinginan anaknya untuk menjadi seorang dokter.UNLAM berada di pulau Kalimantan khususnya Kalimantan Selatan.UNLAM ini terpisah menjadi 2 bagian yaitu ada di Banjarmasin dan di Banjarbaru.Fakultas Kedokteran itu sendiri berada di Banjarbaru.

UNLAM merupakan universitas favorit di Kalimantan Selatan khususnya fakultas Kedokteran.untuk masuk ke Fakultas ini ada beberapa tahap ujian yang harus di lewati yang tidak lah begitu mudah tentunya.saya masuk ke fakultas Kedokteran ini melalui jalur PMDK dimana saat itu saingannya sangat ketat tidak hanya dari daerah KalSel saja tapi juga dari luar daerah tetapi hanya sebatas pulau Kalimantan.

Gambar di ambil di sini

Gula Jagung, Gulanya Penderita Diabetes?

Klikdokter.com - Hampir semua jenis makanan yang kita konsumsi selama ini tidak luput dari asupan gula di dalamnya, baik gula yang berasal dari makanan itu sendiri (makanan yang kaya akan karbohidrat merupakan sumber gula utama dalam makanan sehari-hari, seperti lontong, mi, roti, kentang, jagung, dll) ataupun gula yang digunakan untuk menambah rasa dari makanan tersebut. Sudah menjadi pengetahuan umum dalam masyarakat bahwa mengkonsumsi gula yang berlebihan dapat menimbulkan obesitas (kegemukan), memicu terjadinya kencing manis dan dapat meningkatkan risiko terjadinya komplikasi pada penderita kencing manis.

Walaupun sebagian besar orang sudah mengetahui bahaya dari mengkonsumsi gula secara berlebihan, namun tidak semua orang mampu menahan diri mereka untuk membatasi jumlah gula yang dikonsumsi setiap harinya. Sebagian orang mencoba mengatasinya dengan mengganti jenis gula yang digunakan menjadi gula jagung yang seringkali dinyatakan sebagai gula yang lebih baik daripada gula pasir biasa karena gula jagung mengandung kalori yang lebih rendah sehingga dapat dikonsumsi tanpa perlu khawatir akan peningkatan berat badan dan aman dikonsumsi oleh penderita kencing manis. Dengan pernyataan tersebut, penderita obesitas dan kencing manis merasa dapat bebas menambahkan gula dalam setiap makanannya jika gula yang digunakan adalah gula jagung.

Apa yang membedakan antara gula biasa dengan gula jagung?
Gula biasa (gula pasir) mengandung suatu molekul yang disebut dengan sukrosa, yaitu suatu molekul gula disakarida yang dalam kondisi asam (misal dalam saluran cerna) akan dipecah menjadi bentuk gula yang lebih sederhana, yaitu glukosa dan fruktosa dalam jumlah sama banyaknya. Sementara gula jagung hanya mengandung zat gula sederhana yang disebut fruktosa, yaitu jenis gula yang memang sering ditemukan pada buah-buahan dan memiliki rasa yang lebih manis dari gula biasa (1,7 kali lebih manis dari gula biasa). Gula jagung (fruktosa) memang terbukti memiliki jumlah kalori yang lebih rendah dibandingkan dengan gula biasa (sukrosa). Dalam setiap gram sukrosa mengandung 4 kalori, sementara dalam setiap gram fruktosa mengandung 3 kalori.

Kalori gula jagung terbukti lebih rendah. Namun apakah gula jagung (fruktosa) memang terbukti lebih baik daripada gula biasa (sukrosa)?
Sudah banyak penelitian yang dilakukan untuk membuktikan kebenaran dari pernyataan tersebut. Namun hasil yang didapatkan dari penelitian tersebut justru memberikan hasil yang sebaliknya.

Sebuah penelitian yang membanding efek pemberian larutan fruktosa dan larutan sukrosa terhadap tikus menunjukkan bahwa tikus yang mendapatkan larutan fruktosa ternyata lebih cepat mengalami obesitas jika dibandingkan dengan tikus yang mendapatkan larutan sukrosa. Dari penelitian tersebut lebih lanjut diketahui bahwa konsumsi gula fruktosa dalam jumlah besar dapat menekan rasa kenyang dan memicu hepar untuk memproduksi trigliserida sehingga dapat menyebabkan terjadinya obesitas. Selain itu konsumsi makanan dan minuman tinggi fruktosa juga dapat memicu terjadinya resistensi insulin yang merupakan awal penyebab terjadinya kencing manis.

Pernyataan tersebut didukung pula oleh hasil penelitian terbaru yang dilakukan oleh Kim-Anne le dkk. (2009) dalam sebuah jurnal Amerika yang menyatakan bahwa konsumsi fruktosa dalam jumlah tinggi selama 7 hari sudah mampu untuk memicu terjadinya dislipidemia, deposisi lemak pada hepar dan menurunkan sensitifitas insulin pada manusia-manusia sehat dengan atau tanpa riwayat keluarga penderita kencing manis.

Dari hasil penelitian-penelitian tersebut disimpulkan bahwa tidak ada satu pun jenis gula yang lebih baik dibandingkan dengan gula lainnya. Gula rendah kalori jika dikonsumsi secara berlebihan tetap akan memberikan efek yang berbahaya bagi tubuh. Namun bukan berarti bahwa penderita kencing manis dan obesitas tidak boleh mengkonsumsi gula sama sekali. Cobalah untuk selalu mengontrol jumlah gula yang Anda konsumsi setiap harinya tergantung dengan kebutuhan kalori Anda. Jika kebutuhan kalori anda 1800 kalori, sebaiknya anda membatasi untuk mengkonsumsi hanya 5 sendok teh gula setiap harinya, dan jika kebutuhan kalori anda 2000 kalori maka batasi konsumsi gula anda hanya sebanyak 8 sendok teh setiap harinya. Selama jumlah gula yang dikonsumsi tidak berlebihan dan sesuai dengan kebutuhan kalori Anda maka timbulnya efek gula yang berbahaya bagi kesehatan dapat dicegah, apapun jenis gula yang digunakan.

Oleh : dr. Dissy Pramudita
gambar diambil di sini